Definisi Angin

angin
Definisi Angin - Angin adalah gerak udara yang sejajar dan tegak lurus dengan permukaan bumi yang bergerak dari daerah yang memiliki tekanan tinggi ke tekanan rendah. Angin diberi nama sesuai dari arah datangnya angin, contohnya angin laut merupakan angin yang berasal dari laut dan angin barat yang merupakan angin yang berasal dari barat (Tjasyono, 2004). Angin dipengaruhi oleh perbedaan tekanan, semakin besar perbedaan tekanan maka kecepatan angin akan semakin besar. Sama halnya dengan air sungai dimana semakin besar perbedaan  kemiringan sungai maka aliran air sungai akan semakin besar. Angin yang tenang merupakan angin yang memiliki perbedaan isobar yang relatif kecil.  

Angin merupakan salah satu komponen meteorologis yang memiliki pengaruh terhadap jumlah polutan yang ada di udara. Angin dapat mengurangi polutan dekat sumber emisi, tetapi dapat membawa polutan ke tempat yang lebih jauh (Miller, 1982 dalam Santoso 2008). Angin merupakan salah satu besaran vektor yang memiliki arah dan kecepatan. Angin secara klimatologis memiliki 8 arah, sedangkan menurut dunia penerbangan memiliki 16 arah. Arah angin digunakan karena arah angin selalu berubah-ubah (Tjasyono, 2004). Menurut Tjasyono, arah angin antara menurut klimatologis adalah penerbangan memiliki 16 arah. Arah angin digunakan karena arah angin selalu berubah-ubah (Tjasyono, 2004). Menurut Tjasyono, arah angin antara menurut klimatologis adalah 
  • Utara           : 337,5° - 22,5°
  • Timur Laut  : 22,5° - 67,5°
  • Timur          : 66,5° - 112,5°
  • Tenggara     : 112,5° - 157,5°
  • Selatan        : 157,5° - 202,5°
  • Barat Daya  : 202,5° - 247,5°
  • Barat            : 247,5° - 292,5°
  • Barat Laut    : 292,5° - 337,5°
Perubahan arah dan kecepatan angin pada suatu lokasi disajikan dalam bentuk windrose atau mawar angin. Mawar angin merupakan garis yang memancar dari pusat lingkaran yang menunjukkan arah dan kecepatan angin.

Penyebab Terjadinya Angin

Menurut sumber dari wikipedia terdapat empat penyebab terjadinya angin yang pertama karena terjadinya Gradien barometis yang mana bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin. Yang kedua adalah karena pengaruh leta tempat dimana kecepatan angin jauh lebih cepat didaerah dekat khatulistiwa dibandingkan dengan daerah lainnya, selanjutnya yang memengaruhi terjadinya angin adalah ketinggian dari suatu tempat karena semakin tinggi suatu tempat akan semakin kencang pula angin yang bertiup hal ini disebabkan karena terjadi gaya gesekan yang menghambat laju udara dipermukaan bumi, pohon, bukit, gunung dan tempat-tempat tinggi lainnya, semakin tinggi suatu tempat semkin kecil gaya gesekan terjadi. yang terakhir adalah pengaruh waktu karena waktu malam hari angin bergerak lebih kencang dibandingkan dengan siang hari.

Jenis-jenis Angin

  1.  Angin Laut

    Jenis angin ini bertiup dari laut ke darat biasanya terjadi pada siang hari pada jam sembilan pagi hingga jam empat sore.
  2. Angin Darat

    Berbeda dengan angin laut pada angin darat bertiup dari darat ke laut, terjadi pada malam hari berkisar jam delapan malam hingga jam enam pagi.
  3. Angin gunung

    Angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung biasanya terjadi pada malam hari.
  4. Angin Lembah

    Angin yang bertiup dari lembah gunung ke puncak gunung biasanya terjadi pada siang hari.
  5. Angin Fohn

    Angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengsangan yang berbeda.
  6. Angin Musom

    Angin yag bertiup secara per periode minimal 3 bulan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun.
  7. Angin Musim barat

    Angin yang berhembus dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra.
  8. Angin Musim Timur

    Angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.